Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, July 20, 2010

Lapbul


Lapbul a/k/a Laporan Bulanan.

Kata ini selalu naik daun di pekan-pekan awal setiap bulannya. Adalah rekan dari departement sebelah yang hobby menagihnya karena memang tugas dialah mengkompulirnya untuk kemudian disuguhkan ke Big Boss dan ke Big Big Boss.

Wednesday, July 07, 2010

13 Years

Sebuah milestone kembali tercapai. 13 tahun sudah Sy bekerja di Perusahaan Penyedia Sinyal Terbaik ini. Alhamdulillah.

Well, No big change in term of work. Sy masih beredar di pekerjaan yang sama, di bidang yang sama, di medan yang sama. Kalimat ini bukan karena boring lho yah, hanya penegasan dan buat nyatat-nyatat saja :). Sy masih suka dan nyaman di sini dan mudah-mudahan rekan-rekan sekantor masih tabah dengan kehadiran Sy. ;)

Klo in term of the Four Musketeers, Sahabat-sahabat seperjuangan sejak sekolah sampai tertugas di Kalimantan, sekarang tinggal Sy seorang. Satu-satu mereka pergi. 2006 Faisal terbang ke Pekanbaru. 2008 Idham terbang ke Semarang. Dan baru saja 2010 Ma'ruf terbang ke Manado. Jadi technicly tinggal Sy seorang di Kalimantan ini yang merayakan 7 Juli ini. :D

Melihat tahun 'penerbangan' sahabat-sahabat Sy ini, Statistik tentu akan menunjuk ke tahun 2012 untuk 'penerbangan' Sy, He he he. Ya masih ada 2 tahun lagi lah untuk tinggal di kota yang sangat Sy betahi ini yang nantinya akan menggenapkan ke angka 10 tahun mendiaminya.

Tapi ada juga sedikit kekhawatiran gegara statistik ini. Sahabat-sahabat Sy ini secara merata mendarat di pulau-pulau besar negeri ini; Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Mak... semoga statistik ini tidak berlanjut karena pulau yang tersisa terlalu jauh ke timur :)

---


Meski kita tidak sepulau lagi, tapi Bendera kita masih sama toh ;)
So, Happy 13th years Bros!!

Monday, July 05, 2010

Partai Dakwah, Masihkah?

Argh... kenapa ragu itu tambah kencang saja setelah melihat Partai Andalang ber-Munas ria baru-baru ini.

Dulu.. Sy sempat sedih dan kecewa melihat manuver-manuver Partai Andalang ini kala Pilgub Sulsel 3 tahun lalu.

Waktu itu kelihatan oportunis sekali. Calon yang secara hitung-hitungan bakal memenangkan Pilgublah yang mereka dekati dan dukung, padahal ada pasangan calon yang sangat lekat dengan platform Partai Andalang ini. Namun kemudian Sy bersyukur karena mereka kalah, Sy khawatir gaya yang begituan menular kemana-mana.

Tapi sekarang.. serasa mo menangis bombay saja.. Oportunisme itu malah menasional dan bahkan sudah menjadi kebijakan Partai!.

Sebegitu pengen menangnya kah di 2014 sehingga Partai Andalang yang sebelumnya sangat ekslusif dan dakwah oriented, sekarang membuka diri seluas-luasnya termasuk kepada penganut agama lain?. Kyk sudah ada jaminan saja dengan menjadi Partai Terbuka 'kue'nya jadi membesar. Okelah 'anggota baru' mungkin saja nambah tapi 'fans setia' (seperti Sy misalnya :) ) juga punya kans besar untuk berkurang dan terpaksa kembali 'memutih' (Golput).

Sungguh guemes jadinya dan bertanya-tanya kenapa sih tidak keukeuh saja berpegang teguh sebagai partai dakwah?.

Tidakkah mereka tahu bahwa 'Quality takes some time with no instant way'?.

Segala Cita-Cita Berakhir di Ritz Carlton
Membaca Aliran Politik PKS Pasca Ritz Carlton