Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, July 29, 2008

Anger Management


Hari ini kembali sisi gelapku menyeruak. Sy tau ini buruk. Mengetahui penyebabnya adalah sebuah kejadian yg sudah bertahun-tahun lewat yg Sy pikir sudah selesai, Sy jadi merasa semakin buruk. Dan kemudian mengingat-ingat bagaimana Sy bereaksi tadi siang dan kemudian me-replay pikiran-pikiran porno kotor yg berseliweran di kepala Sy tadi, Awwe Sy merasa super-duper buruk.

Okelah tadi siang memang sangat-sangat sangat buruk. Tapi masih ada sedikit prestasi lah yg bisa Sy syukuri. Kalo dulu Sy hampir lompat dan menerjangnya, tadi siang sebelum meeting dimulai Sy sukses mengulurkan tangan untuk menyalaminya. Bahkan ketika terdengar dengusan aneh (yg sangat provokatif ituh) setelah dia menyambut salamanku, Sy masih bisa menyeringai menyunggingkan senyum sangar manis.

Cuma sialnya senyum manis itu tidak bertahan lama. Menyaksikan tingkah polahnya sepanjang meeting yg makin lama makin membuat Sy eneg, mataku pelan-pelan berair, nafasku mulai mesti dalam-dalam nariknya dan kemudian diakhiri dengan kutinggalkannya ruang meeting.

Dan yang lebih sial lagi adalah.. tak satupun kalimatnya yg ditujukan padaku, langsung ataupun tidak langsung. Cuma ya gitu.. kok ya habis terang (tiba-tiba) terbitlah (sisi) gelap. Buktinya ya reaksi bodoh dan pikiran kotor tadi.

What can I say now? My anger management is so fail? Think I should say yes and should learn extra hard to let go things like this.

*tadi waktu dia pamitan Sy nda disalamin lho, tapi Sy kembali senyum genit manis ji tanpa diiringi pikiran2 goblok selain pikiran untuk segera mosting ke sini :)

Wednesday, July 23, 2008

Mengoreksi Penguasa


Suatu saat Khalifah Umar bin Khathab membagikan ghanimah berupakan kain buatan Yaman. Masing-masing mendapat satu helai secara adil. Namun ternyata Umar nampak memakai kain tambahan untuk gamis yang dipakainya.

Salman Al-Farisi pun menginterupsi Umar yang tengah berkhutbah,"Kami tidak akan mendengar dan mentaatimu. Dari mana Anda mendapat tambahan kain untuk gamismu?"

Umar menjawab,"Jangan Anda terburu-buru mencelaku." Lalu Umar memanggil dan bertanya kepada anaknya Abdullah bin Umar,"Aku bertanya kepadamu, dengan nama Allah, bukankah gamis yang kupakai ini sebagian adalah hadiah darimu?" Abdullah bin Umar berkata,"Benar ya Amirul Mukminin, itu adalah bagianku yang kuhadiahkan kepadamu."

Salman pun lalu berkata,"Kalau begitu, lanjutkan khutbah Anda, kami akan mendengar dan mentaatimu."

dikutip oleh KH. Muhammad Shiddiq Al-Jawi dari kitab Al-Islam Baina Al-Ulama wa Al-Hukkam (Ulama Mengoreksi Penguasa) karya Syaikh Abdul Aziz Al-Badri.

*Teniapato', adakah kesempatanku menyaksikan yg sedemikian di jamanku ini? A conqueror but not superior, Subhanallah..*

Thursday, July 17, 2008

SULSEL di PON XVII KALTIM


Selamat buat SULSEL yg berhasil menaikkan peringkatnya dari peringkat 10 di PON XVI SUMSEL menjadi peringkat 5 di PON XVII KALTIM. Perolehan medali tentu saja juga ikut meningkat dari 17 emas, 22 perak dan 19 perunggu menjadi 25 emas, 23 perak dan 28 perunggu. Mudah-mudahan ini pertanda pembinaan olahraga di Kampungta' berjalan dengan baik.

Yang menarik adalah mayoritas medali yang diperoleh SULSEL berasal dari cabang-cabang "berkelahi". Cabang-cabang berkelahi ini menyumbangkan 12 dari 25 medali emas(46%) -Anggar (3 emas), Judo (1), Karate (4), Kempo (1), Pencak Silat (1) dan Tinju (2)-. Di Perak, 7 dari 23 medali (30%) dan di Perunggu 13 dari 28 medali (46%).

Trus kalo kita bedah dan kelompok-kelompokkan lagi perolehan emas SULSEL ini, kita dapatkan 3 buah Kelompok besar. Kelompok pertama adalah cabang berkelahi seperti uraian diatas. Kelompok kedua adalah olahraga tradisional orang SULSEL yaitu Layar (3) dan Sepak Takraw (2). Dan kelompok yang ketiga adalah kumpulan cabang-cabang -berpenampilan- sekseh yang diwakili oleh Dance Sport (3), Renang Indah (4) dan Senam (1).

Untuk kategori pertama dan kedua rasanya tidak terlalu mengherankan kalo kita menilik tipikal dan sejarah panjang orang SULSEL. Tipikal "pabbambangeng na macca" memang sangat lekat dengan kehidupan kita orang-orang SULSEL. Tipikal seperti ini tentu saja sangat pas dengan cabang-cabang berkelahi. Demikian juga Layar dan Sepak Takraw. Nabilang orang-orang, dari jaman nenek moyang, orang SULSEL pelaut ulung memangmi. Kalo untuk Sepak Takraw yang kalo di tanah bugis disebut ma'raga, memang adalah olahraga tradisional masyarakat SULSEL dari jaman toriolota'.

Cuma untuk kategori yang ketiga ituh... Aish nda nyangka nakke!. Apakah ini salah satu pertanda sahnya isitilah baru ini; "PABBAMBANGENG NA LALE". :)

Tuesday, July 15, 2008

Semangat Banjir


Hari ini Balikpapan, khususnya kawasan Ahmad Yani banjir lagi. Dan lagi-lagi kompleks Telkom Centrum kembali tergenang. Khawatir pemancar jagaanku terendam lagi maka bersegeralah Sy menuju TKP.

Sesampainya di Centrum, Sy langsung menuju halaman belakang dimana shelter berada. Benar saja persis seperti Rabu lalu air sudah setinggi pinggang. Takut perangkat ada kenapa-kenapa langsung saja Sy terjun menerobos genangan air menuju shelter. Baru beberapa langkah Sy tersadar kalo Handphone dan Dompet belum Sy amankan, segera Sy memutar haluan menuju tempat yg lebih tinggi. Cek per cek... whuaaa... Buasah sammua!.

Sekarang Sy sudah di kantor lagi. Pemancar sementara Sy matikan, meski sempat terendam Sy masih optimis setelah dikeringkan dan dibersihkan bisa berfungsi lagi seperti Rabu lalu. Dengan optimisme yg sama Handphone dan Dompet Sy keringkan dan bersihkan, mudah-mudahan keduanya masih ditakdirkan mendampingiku lagi.

Pesan moral:
Hati-hati kalo terlalu semangat ketika banjir, handphone dan dompet bisa basah!.

*whua... mana tuh hape blum lunas :'(

Saturday, July 12, 2008

Mebbua Lawa Bale

Lolongeng-ka cara mebbua Lawa bale pole okko milis buginese, engka member posting-ngi cara-carana. Iyanaritu:
  1. Bale mairo pura yallega-e bukunna riremme-i cukka gangka wettu 5 menne’
  2. Wette rakkoi kaluku pura paru’e lettu macella-cella
  3. Pecokengngi ladang sibawa pejje.
  4. Yakko meloki wedding letambang bonte’, paru’i na reperraki ri balewe.
  5. Campuru’i peco’ ladangnge, kaluku pura wettewe sibawa balewe.
  6. Areangngi lemo kapasa’ sesuai selera.
Nappa engka-to pariasi resep pole-to ri salah seddi member buginese, iyanaritu:
  1. Iyaro kalukue aja na ri wette. Ebbuwaki bara pole kaddaro-e, patamai ri kaluku pura paru’e na ri sampoi.
  2. Garui tacciceng-ciceng bara’ ratai. Narekko macella-cellani na mawangi, alle’gani bara-e.
  3. Malunrapi narekko ri sellei bonte’-e sibawa pao lolo.
 *engkapa gare’ yase’na lawa bale we, iyanirotu ri asengnge Pacco’. Cukkami, ladang na pejje’ na pake*

Friday, July 11, 2008

Mangurusu' Bola

Sesso tongengka' sa siurusu bapak (sibawai kasi' benena na 2e ana'na, padahal madenni mopi kasi' ana'na) melo-e uwelli bolana.

Pammulanna sijancika sirruntu' okko bank mandiri untuk paleppe'-i cicilang bolana. Mappamula tette' 10 ele lettu 11.30. Mettangngi seding mattajengnge naiyya urusangnge. Lo transfer-i jolo lao rekeningna iyaro bapak-e, nappa laoni naurusu okko petugas KPR na bank Mandiri. Purana na tandatangang siyare-are dokumeng, leyareanni iyaro bapak-e sertipika' asli, imb asli sibawa sure' roya. Nulle kapang yakko lancar manengngi iyaro proses-e, engkami kapang 20 menne' kaminang metta, tapi'na kenyataanna.. sijangnga sitengnga!

Nasaba' esso juma-i, tollaona jolo majjuma. Massing bawassa nyawaku mitai bene sibawa anana'na iyaro bapak tajengngi majjuma.

Soro juma tollao si jolo manre esso gangka kira-kira tette' dua. Nappa laoni okko notaris-e.

Okkoni'-e metta, lettu sitengngana 5!

Ternyata megatoha pale' hale'-hale' na yakko meloki jual-beli bola. Terutama iyaro paja'e, maseleng bawangnga sa' na taro, tenia sa pale' pato' angke'na. Selesai masalah paja', masalah dokumeng si. Awwe kasi'na, rompapa.. Ais, cau bawangnga sa caritai. Poko'na, yakko lancar maneng moi urusanna notaris-e, bansa-bansa araba pi nappaki mattandatangang akta jual beli. Jajipi AJB we nappa wedding yurusu' Balik Nama na. Bansa 2 minggu najaji kodeccau-i, nappai yaseng wappunnai pennoni iyaro bolae.

*musti jolo wurusu perbaikanna KTP-ku nasaba' salai uleng jajiang ku, awwe..*