Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, April 08, 2008

Salam

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُم

Sejak lama Sy menemui banyak orang yang secara intens untuk menuliskan salam sebagai pembuka setiap SMSnya dan belakangan mulai merambah Imel dan IM --sebuah kebiasaan yang sebenarnya cukup membanggakan seandainya saja dilakukan dengan indah--. Hanya saja tulisan yang digunakan adalah tulisan yang super duper irit sehingga seringkali malahan menimbulkan pemahaman yg jauh berbeda bahkan bertolak belakang dengan Salam itu sendiri ketika kita membacanya.

Diwaktu-waktu awal dulu Sy selalu mencoba mendebat kebiasaan menulis salam yg super irit ini. Tapi dengan berbagai alasan, kaum yg irit ini bergeming pada kebiasaannya. Alasan yg sering mereka andalkan adalah untuk menghemat huruf, biar cepat ngetiknya, "Itukan pikiranmu saja", "Kamu kan bisa artikan sendiri" dan --sedih-- "Astagah! naurusna ini semua!". Fiuh..

Karena pengalaman-pengalaman yg tidak mengenakkan tersebut, saat ini bila mendapat pesan sedemikian itu, Sy biasanya memilih antara membalas pesan dengan diawali salam (tidak menjawab tapi memulai salam) atau tidak menghiraukannya sama sekali.

Berikut contoh-contoh pengiritan itu..
ini yang paling populer tapi paling Sy anti:
|| Ass... dst. (tau kan arti Ass itu apa?)

Trus ada juga yg gini:
|| Aslkm.. dst.

Atau yg ini:
|| Askum.. dst.

Atau berbagai variasi lainnya yang sangat jauh dari Salam yang baik, benar dan sempurna.

Ada apakah gerangan sodara-sodariku? begitu beratnyakah menuliskan Assalamu'alaikum secara sempurna? kalo berat mending nda usahlah sekalian, kalo nda niat jangan dipaksakan, kalo itung-itungan nda usah bersalam, kesannya menjadi tidak baik --setidaknya dibenak Sy--.

*sigh*

Membudayakan menulis salam dengan sempurna adalah satu hal namun membiasakan mengucapkan salam kepada sesama muslim adalah lebih utama untuk dijaga kesempurnaannya dan Kita, Insya Allah.. tentu bisa istiqomah melakukannya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

18 comments:

  1. salaam ato salam

    bgm klo kedua kata ini? yang lebih sering saya pakai.
    lalu diakhiri dengan :

    wassalam ato jazakillah

    ReplyDelete
  2. Terima kasih sudah melempar postingan ini ke publik. Ini perlu dibaca, bang. Saya setuju, kalo lebih baik tidak menuliskan salam di SMS daripada memperkosa maknanya yang sebenarnya adalah doa.
    Tapi Bang, kadang2 saya berpikir, kehidupan religius bangsa kita yang semakin tidak religius ini, sudah sunnatullah. Kita sudah dekat dekat dengan titik akhir dunia.
    Gimana menurut ta, Bang?

    Epping

    ReplyDelete
  3. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, cappo'..
    soalnya kadang kalo salamnya lengkap begitu bisa jadi dua SMS..
    saya pake mentari, sementara kebanyakan temanku pake simpati,
    350 rupiah sekali SMS,
    gimana dong..?
    hahaha...
    nice post, Daeng..

    ReplyDelete
  4. @pit: Secara Sy bukang Ustadz dan tidak bisaka basa Arab, maapkang memangmi kesoktahuanku nah.. :)
    1. Salam atau salaam atau bahkan assalam (termasuk wassalam) tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sedangkan sebaik-baik amalan adalah yg dicontohkan. Mungkin saja tidak dosa melakukannya tapi dengan effort ngetik yg tidak signifikan bedanya dengan menuliskan Assalamu'alaikum/Wa'alaikumussalam, kita sudah jelas-jelas merugi karena menyia-nyiakan peluang beramal. Lagian kok rasa-rasanya tulisan salam ato salaam ini lebih dekat ke shalom.
    2. Next soal Jazakallah, Kalo nulis/ngucapin Jazakallah saja kayaknya kurang lengkap, karena kira-kira artinya adalah semoga Allah membalas.. Kalo ada khoir, khoiran ato khoiran katsira, jenis balasan yg kita doakan untuk saudara kita menjadi jelas dan keindahannya nendang. But ini cuma logikakuji saja, proper answer still out there ;)
    3. So.. Sy pikir kombinasi Assalamu'alaikum, Wa'alaikumsalam dan Jazakallah Khoir tidak memberatkan dalam penulisannya.

    ReplyDelete
  5. @Epping:
    Thanks support ta'.. Semoga bisa ikut menyebarluaskan kegundahan ini :)
    Dan.. ada topik baru nih..
    Kalo menurutku nah, jangan sampai ungkapan "sudah dekat akhir dunia" dan semacamnya, menyurutkan ghirah kita untuk mereligiuskan yang tidak religius. Memang saat ini bangsa kita lebih sering menampilkan ketidakreligiusannya sehingga masih menutupi pertumbuhan Islam yang sebenarnya (kaffah). Banyaknya Jilbabers, Jenggoters, Taklim-taklim dan termasuk penggunaan Salam adalah sedikit indikator ke arah itu. Orang-orang sudah bersemangat menunjukkan keislamannya. Dan semangat itu juga akan berimbas pada keinginan mengenali, memahami dan melaksanakan ajaran Islam yang kaffah.
    I'm sure We are in the right track, Insya Allah kejayaan Islam akan kembali lagi dan semoga kita mampu berkontribusi di dalamnya. Tetap Semangat!!

    ReplyDelete
  6. @arhamkendari:
    Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Cappo'..
    tulisan Assalamu'alaikum dan Wa'alaikumsalam Sy rasa sudah cukup dan tidak terlalu panjang.

    Tapi tentu saja sebaik-baik salam adalah seperti yg kita tulis itu, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, dan itulah yang paling utama :)

    Soal tarif Sy nda ikut-ikut nah, pokoknya jammiki hitung-hitungan untuk beramal :D

    ReplyDelete
  7. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh daeng ADINK ^_^

    ReplyDelete
  8. @mamie:
    Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh Mam...
    :D

    ReplyDelete
  9. Saya juga sering menegur teman-teman saya yang menyingkat Assalamu alaikum dengan "Ass". Saya bilang 'mending disingkat "Aslm" (seperti yang sering saya lakukan..hehe)
    Saya (jilbaber)pribadi tak mempermasalahkan singkatan itu, berpegang dari "Innamal amalu biniat" menurut saya selama niat mereka baik (memberi salam) maka saya akan menghargai niat baik itu.
    *membela diri,lalu kabur :P*

    ReplyDelete
  10. saya termasuk paling jengkel kalo ada sms atau email masuk dgn pembuka "Ass.."
    maksudnya sih saya tahu, tp bagi yg tahu artinya dlm bhs bule heheh, itu kayak ucapan gak senonoh...
    kalo saya, kalo emang mau meringkas ya tulis aja "salam" sepetrti yg sering saya lakukan..
    kalau dgn nulis singkatan super irit aww, ass, etc itu kayak tong tidak ada uang na...hehehe

    good posting cess...ini dakwah..
    lamaku'mo ndak jalang2 ke sini

    ReplyDelete
  11. asumsi
    1. mengucapkan salam hukumnya tidak termasuk kategori fardhu kecuali membalas salam
    2. berbantah-bantahan adalah perkara yang dilarang dalam agama
    kesimpulan
    kita serahkan semua kepada-Nya,karena amalan kita juga di nilai dari niat kita.

    ReplyDelete
  12. @daengrusle:
    Thanks Daeng :)

    @rayhka:
    meskipun 2 poin asumsi ta' sangat terbuka untuk dibahas, namun saat ini Sy lebih prefer untuk memposisikan diri di kesimpulanta' sampai pada tanda koma. :)

    ReplyDelete
  13. kenapa pada suka nyingkat salam ya, kesan malah setengah-setengah ngucap salamnya

    nice posting ;)

    wa'alaikumsalam

    ReplyDelete
  14. Yaaayyy!!! Ternyata bukan cuma saya saja yang mengernyitkan kening setiap kali ada yang menuliskan "salam" dengan "ass"... terutama di shoutbox saya. Maklum mi saja... yang berkunjung ke blog ku ada yang tidak bisa berbahasa Indonesia (misalnya keluarga suamiku, termasuk mertuaku!). Baca ada pesan diawali dengan "Ass" tentu saja bikin mereka "heboh". Pernah ada yang secara halus saya tegur di shoutbox, dengan menjawab salam "ass" dengan lengkap... tapi kayaknya yang disentil tidak tahu menahu atau tidak mau tahu :(. Kalo mo singkat, bilang saja: salam atau salaam (mostly muslims here say that if not assalaamu'alaykum).
    Thanks for brought this matter up, Dink! Maaf saya baru sempat berkunjung lagi setelah bulan-bulan terakhir ini disibukkan (baca: di"asyik"kan, hee hee) mengurus nureta Zahra (kalo Ambo'na ngurus saya, hahahaha!). She's a little girl now (not a baby nor a toddler anymore! tawwa...) dan makin mandiri... jadi Bundanya bisa rehat lebih banyak *wuhhhuuuyyy* sambil berdoa dan berusaha untuk kasih adek buat Zahra, hee hee... *wink* (when is your turn, lil bro?).
    Salam sayang dari jauh... wassalaam!

    ReplyDelete
  15. @k'yati:
    Kakak... I miss U!!!!
    Wuih.. cantik na mi Zahra, cepatna besar tawwa.. Bisa mentongmi dikasi' ade' :)

    ReplyDelete