Daisypath Anniversary tickers

Thursday, July 17, 2008

SULSEL di PON XVII KALTIM


Selamat buat SULSEL yg berhasil menaikkan peringkatnya dari peringkat 10 di PON XVI SUMSEL menjadi peringkat 5 di PON XVII KALTIM. Perolehan medali tentu saja juga ikut meningkat dari 17 emas, 22 perak dan 19 perunggu menjadi 25 emas, 23 perak dan 28 perunggu. Mudah-mudahan ini pertanda pembinaan olahraga di Kampungta' berjalan dengan baik.

Yang menarik adalah mayoritas medali yang diperoleh SULSEL berasal dari cabang-cabang "berkelahi". Cabang-cabang berkelahi ini menyumbangkan 12 dari 25 medali emas(46%) -Anggar (3 emas), Judo (1), Karate (4), Kempo (1), Pencak Silat (1) dan Tinju (2)-. Di Perak, 7 dari 23 medali (30%) dan di Perunggu 13 dari 28 medali (46%).

Trus kalo kita bedah dan kelompok-kelompokkan lagi perolehan emas SULSEL ini, kita dapatkan 3 buah Kelompok besar. Kelompok pertama adalah cabang berkelahi seperti uraian diatas. Kelompok kedua adalah olahraga tradisional orang SULSEL yaitu Layar (3) dan Sepak Takraw (2). Dan kelompok yang ketiga adalah kumpulan cabang-cabang -berpenampilan- sekseh yang diwakili oleh Dance Sport (3), Renang Indah (4) dan Senam (1).

Untuk kategori pertama dan kedua rasanya tidak terlalu mengherankan kalo kita menilik tipikal dan sejarah panjang orang SULSEL. Tipikal "pabbambangeng na macca" memang sangat lekat dengan kehidupan kita orang-orang SULSEL. Tipikal seperti ini tentu saja sangat pas dengan cabang-cabang berkelahi. Demikian juga Layar dan Sepak Takraw. Nabilang orang-orang, dari jaman nenek moyang, orang SULSEL pelaut ulung memangmi. Kalo untuk Sepak Takraw yang kalo di tanah bugis disebut ma'raga, memang adalah olahraga tradisional masyarakat SULSEL dari jaman toriolota'.

Cuma untuk kategori yang ketiga ituh... Aish nda nyangka nakke!. Apakah ini salah satu pertanda sahnya isitilah baru ini; "PABBAMBANGENG NA LALE". :)

2 comments:

  1. tipikal to ugie, na taro maneng ade'na ri maccana. wqkakkak ngaco ya.. padahal mau bilang kalau itulah aslinya (atau jagonya)berkelahi ji na tau.. tapi mungkin yang harus dinilai semangatnya tawwa. bukan begitu!

    ReplyDelete